Ke egoisan kita dalam cinta
Apakah dia cocok buatku?
Pertanyaan itulah yang sering kita lontarkan
kalo mempertimbangkan soal jodoh.
Kita menimbang kualitas calon pacar supaya kita enggak kecewa di kelak kemudian hari.
Tapi pernahkah kita berpikir,
”Apakah aku cocok buat dia?”
Apakah kita mempertimbangkan kualifikasi kita sendiri
agar memenuhi kebutuhan pasangan kita?
Ternyata pertanyaan seperti itu jarang banget kita pikirkan.
Ternyata kita egois banget, yah?
Kita beranggapan bahwa diri kita ini udah sempurna,
sedangkan cowok/cewek kita masih perlu memperbaiki diri.
Kita ngakunya sayang,
tapi ternyata lebih memperhatikan apa yang kita inginkan
daripada apa yang diinginkan kekasih kita.
Inikah namanya cinta?
Cinta yang sesungguhnya tentu saja nggak seperti itu.
Cinta adalah memberikan yang terbaik bagi orang yang kita kasihi,
bahkan dengan pengorbanan.
Cinta sejati memikirkan kepentingan orang yang kita kasihi.
Kita bahkan bersedia mengubah keegoisan kita dengan pengertian dan penerimaan.
Kita berupaya menjadi pribadi yang lebih baik,
sebagai penolong yang suportif bagi kekasih kita.
Kita ingin dapat mengerti dan memahami
daripada keinginan untuk dimengerti dan dipahami.
Kalo selama ini kita masih banyak berantem
karena saling menuntut untuk dimengerti -
periksa baik-baik apakah cinta yang kita berikan
ataukah keegoisan yang sedang kita banggakan?
Daripada berfokus pada apa yang harus diubah oleh pasangan kita,
yuk kita belajar mengubah apa yang harus diubah dalam diri kita sendiri dulu.
So, kalo kita bener-bener mencintai doi,
tentu mulai sekarang kita akan belajar berpikir beda.
Berhentilah menuntut dan mulailah berubah.
Karena kasih itu memberi
0 komentar:
Posting Komentar